Templat:Balinese script. Kakawin Bharatayuddha adalah salah satu dari beberapa dari karya sastra Jawa Kuno yang tetap dikenal pada masa Islam. Dalam pertunjukan wayang, beberapa bagian dari Bharatayuddha dinyanyikan sebagai bagian dari nyanyian suluk, bahkan juga dalam pertunjukan wayang yang bernafaskan Islam, misalkan cerita wayang Menak.
Perang di Kurukshetra dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan nama Baratayuda. Kisahnya diadaptasi dan dikembangkan dari naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun 1157 pada zaman Kerajaan Kadiri. Versi pewayangan mengisahkan, Gatotkaca sangat akrab dengan sepupunya yang bernama Abimanyu putra Arjuna.
Pengaruh yang kuat dalam sejumlah kisah cerita Mahabharata dan permusuhannya dalam perang Baratayuda membuat masyarakat Jawa Kuno bukan hanya menjadikannya s

Menurut Mahabarata versi Jawa, dikatakan bahwa perang Bharatayudha merupakan perang yang mengisahkan antara kejahatan melawan kebaikan. Perang Baratayuda sering pula dimaknai sebagai perang saudara yang terjadi karena perebutan kekuasaan pada dinasti kuru.

Bharatayuddha ( Dewanagari: भारतयुद्ध; Jawa: ꦨꦴꦫꦠꦪꦸꦢ꧀ꦝ; Bali: ᬪᬵᬭᬢᬬᬸᬤ᭄ᬟ; IAST: Bhāratayuddha) adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut kisah perang besar antara keluarga Pandawa melawan Korawa, tokoh utama wiracarita Mahabharata. Kata Bhāratayuddha adalah kata Sanskerta yang berarti "Perang keturunan Bharata ". Book Jitabsara In Javanese wayang known existence of a book which is not on the version of the Mahabharata. The book contains about the order named Jitabsara anyone who will become victims in the war Baratayuda. This book was written by Batara Penyarikan, on the orders of Guru, the king of heaven. 1SQONQU.